PASAMAN BARAT – Berakhirnya masa tanggap darurat 10 Maret 2022 lalu, Pemkab Pasaman menetapkan tahap Transisi Darurat menuju pemulihan, dalam penanganan pasca gempa bumi yang menghantam sebagian wilayah Kabupaten Pasaman, Jumat 25 Februari 2022 lalu.
Sejak gempa melanda Pasaman Barat, ribuan warga yang terdampak kesusahan untuk mencari tempat tinggal. Pasalnya, rumah-rumah mereka hancur berantakan akibat bencana tersebut. Sampai saat ini para korban masih membutuhkan uluran tangan dan kepedulian kita bersama.
Selain kebutuhan sembako, para korban gempa juga butuh tempat tinggal. Walaupun pemerintah sudah menjanjikan akan ada bantuan untuk hunian tetap (Huntap), namun sampai realisasi tersebut terlaksana, mereka butuh Huntara untuk bermukim sementara.
Di fase ini, Tim Relawan Siaga Tanggap Benacana (SIGAB) Baitul Maal Pupuk Kujang (BMPK) terus mendukung upaya pemerintah setempat dalam melakukan pemulihan, salah satunya adalah membangun Hunian Sementara (Huntara) untuk penyintas. Huntara ini mulai dibangun di Kebun Kepala Sawit, Kampung Dalam, Nagari Kajai, Selasa (15/3/2022). Saat ini huntara telah menjadi kebutuhan warga sebab tenda-tenda pengungsian yang ada selama ini, bila hari hujan sudah tidak memadai lagi untuk mereka tempati.
Alhamdulillah, berkat dukungan para donatur, dan masyarakat, BMPK mulai membangun 2 Unit Hunian sementara (Huntara) untuk salah seorang warga korban gempa yang rumahnya ambruk akibat gempa yang terjadi.
Pembangunan 2 Unit Huntara ini adalah merupakan salah satu upaya BMPK yang bekerja sama dengan berbagai pihak. Khususnya para dermawan maupun para donatur yang telah mendonasikan atau menitipkan dananya melalui BMPK. Serta sebagai wujud tanggap Program SIGAB BMPK terhadap pemulihan pasca bencana.
#gempasumatrabarat#gempapasamanbarat#sedekahonline#yuksedekah#sedekahjariyah#sedekahberkah#zakat#infaq#sedekah#wakaf#baitulmaalpupukkujang#bmpk#lazbmpk#pupukkujang