Dampak dari gempa bumi 6,2 SR di Sulawesi Barat (Sulbar) yang terjadi pada beberapa waktu lalu, bukan hanya meruntuhkan rumah warga tapi juga bangunan Masjid. Saat ini masih wanyak warga yang memilih untuk mendirikan tenda di halaman rumahnya, bahkan mengungsi di atas perbukitan.
Di posko pengungsian Baitul Maal Pupuk Kujang (BMPK) yang berlokasi di dusun Tamao, desa tappalang, kec tappalang, kab. Mamuju, Sulawesi Barat, tim relawan reaksi cepat kebencanaan mendistribusikan bantuan logistik, dan mendirikan Posko Dapur Umum. Tim relawan juga menggulirkan bantuan tenda terpal dan alas matras karena warga masih berkumpul dalam satu tenda bersama.
Zahrullah selaku relawan BMPK menyebutkan, penyintas membutuhkan Masjid untuk melaksanakan sholat berjamaah, mengingat gempa mengakibatkan masjid di lokasi tersebut hampir rubuh.
“Karna Masjid Darul Falah mengalami sudah rusak berat, pondasi dan tembok masjid dalam konsisi rapuh hampir roboh, sangat berbahaya jika dilakukan sholat berjamaah di dalamnya ” ujar Zahrullah (29/1). Alhamdulillah, masjid darurat telah berdiri 50m dari masjid Darul Falah dengan luas 10m2, lanjutnya.
Selain itu, kata Zahrullah, di lokasi pengungsian tersebut tidak ada toilet yang layak. Untuk buang air, penyintas harus turun ke kali atau menggali lubang di tanah. Oleh karenanya, pihaknya dari Tim Relawan berencana mendirikan sarana MCK darurat untuk membantu kebutuhan penyintas di wilayah tersebut.
BMPK mengajak #sahabatkujang untuk bersama-sama membangun mushola dan MCK darurat yang lebih aman dan nyaman untuk saudara muslim kita yang tertima bencana gempa di Sul-Bar.